Dalam setiap rencana pembangunan suatu project, baik dalam skala kecil maupun besar, penyusunan studi kelayakan atau feasibility study merupakan langkah awal yang sangat penting dan tidak dapat diabaikan.
Studi ini berfungsi sebagai alat analisis komprehensif untuk menilai apakah suatu proyek layak dilaksanakan dari berbagai sisi, mulai dari aspek teknis, ekonomi, hukum, hingga sosial dan lingkungan. Tanpa adanya studi kelayakan yang matang, keputusan untuk memulai proyek hanya akan menjadi spekulasi yang penuh risiko, yang bisa berujung pada kerugian besar atau bahkan kegagalan total.
Tujuan utama dari studi kelayakan adalah memberikan gambaran objektif dan menyeluruh tentang potensi keberhasilan suatu proyek. Di dalamnya, dilakukan analisis pasar untuk menilai seberapa besar kebutuhan dan permintaan terhadap produk atau jasa yang akan dihasilkan.
Kemudian, aspek teknis dikaji untuk memastikan bahwa proyek dapat secara fisik dan teknologi diwujudkan dengan sumber daya yang tersedia. Aspek keuangan juga sangat krusial karena proyek harus mampu menghasilkan arus kas positif dan memberikan imbal hasil yang wajar terhadap investasi yang dikeluarkan.
Selain itu, aspek hukum diperiksa untuk memastikan bahwa rencana tidak melanggar regulasi yang berlaku, sementara aspek sosial dan lingkungan menilai dampak yang mungkin timbul terhadap masyarakat dan alam sekitar. Termasuk aspek ekonomi, untuk melihat bahwa project layak dikembangkan secara ekonomi.
Salah satu contoh keberhasilan implementasi studi kelayakan adalah proyek MRT Jakarta (Moda Raya Terpadu). Sebelum pembangunannya dimulai pada tahun 2013, proyek ini melalui proses studi kelayakan yang panjang sejak awal 2000-an, mencakup analisis permintaan transportasi, proyeksi pertumbuhan penumpang, kondisi geologi Jakarta, serta dampak sosial dan lingkungan. Hasil studi tersebut menjadi dasar perencanaan rute, pembiayaan, dan strategi operasional. Alhasil, MRT Jakarta tahap pertama (Lebak Bulus–Bundaran HI) berhasil beroperasi sejak 2019 dan kini menjadi salah satu moda transportasi massal yang efisien dan diminati masyarakat, serta mendorong pergeseran budaya transportasi di Jakarta.
Dengan demikian, studi kelayakan bukan sekadar formalitas administratif, tetapi merupakan bagian inti dari proses perencanaan yang menentukan arah dan masa depan proyek. Pemerintah, pengembang, maupun investor swasta harus menempatkan studi ini sebagai prioritas utama sebelum pengambilan keputusan. Perencanaan yang matang dengan dasar studi kelayakan akan membawa proyek pada jalur yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.
Penulis : Muhamad Ashari
Sumber :
https://sentralsistem.com
https://media.neliti.com