Tokyo: Sebuah Magnet bagi Investor Properti Global

星期四, 5 六月 2025

Pertumbuhan ekonomi pada tataran global terus mengalami perubahan, termasuk dinamika pasar real estat. Kondisi ini terjadi diantaranya adanya perubahan kebijakan global, baik di sektor perdagangan, kebijakan bilateral, lingkungan hidup, dsb.

Dinamika yang terjadi di atas juga memberikan dampak terhadap pola ekonomi makro di Tokyo, termasuk dalam sektor properti di Tokyo.

Kebijakan moneter yang longgar dan berkelanjutan di Jepang telah memainkan peran penting dalam memperlebar kesenjangan antara harga dan nilai sewa (recurring income), sehingga menjadikan Tokyo tujuan menarik bagi investor lokal maupun internasional.

Sejak The Federal Reserve memulai siklus kenaikan suku bunga pada kuartal pertama 2022, harga properti di Tokyo telah melonjak lebih dari 20%, mencapai rata-rata harga transaksi sebesar JPY 2,3 juta per meter persegi (sekitar US$15.410 per meter persegi). Kenaikan harga yang signifikan ini sebagian besar disebabkan oleh tingginya permintaan terhadap kondominium mewah, sektor di mana para pembeli sangat antusias mencari peluang investasi.

Salah satu faktor utama yang meningkatkan daya tarik pasar properti Tokyo adalah depresiasi yen. Tren mata uang ini membuat properti di Tokyo relatif murah dibandingkan dengan kota-kota besar dunia lainnya. 

Sejalan dengan hal di atas, temuan dari Knight Frank’s Wealth Report 2024, menyebutkan bahwa dengan US$1 juta, seseorang dapat membeli 64 meter persegi properti premium di Tokyo, atau dua kali lipat dibandingkan yang berlaku di Singapura, dan hampir tiga kali lipat dari yang bisa dibeli di Hong Kong.

Terkait hunian premium, memang Tokyo memiliki magnet bagi para investor global. Tak dapat dipungkiri hal ini diantaranya karena berbagai keunggulan Tokyo dalam investasi properti saat ini, diantaranya:

  1.  Stabilitas Ekonomi dan Politik
    Tokyo berada di negara dengan ekonomi yang stabil, tingkat kriminalitas rendah, dan sistem hukum yang kuat. Hal ini memberikan rasa aman bagi investor jangka panjang dan menjadikan Tokyo sebagai safe haven di tengah ketidakpastian global.

  2. Suku Bunga yang Rendah dan Stabil
    Jepang, termasuk Tokyo, masih mempertahankan kebijakan moneter longgar dengan suku bunga ultra-rendah, berbeda dari banyak negara maju yang telah menaikkan suku bunga secara agresif. Ini menjadikan pembiayaan properti lebih murah dan menarik bagi investor, terutama yang menggunakan leverage.

  3. Depresiasi Yen: Properti Lebih Terjangkau bagi Investor Asing
    Nilai tukar yen yang melemah membuat properti di Tokyo terlihat lebih murah dalam mata uang asing (seperti USD, EUR, dan SGD). Investor internasional bisa mendapatkan lebih banyak nilai per dolar dibandingkan kota-kota besar lainnya seperti Hong Kong, London, atau New York.

  4. Permintaan Tinggi untuk Hunian Premium
    Ada peningkatan permintaan untuk kondominium mewah dan properti kelas atas, baik dari pembeli domestik maupun asing. Ini mendorong pertumbuhan harga yang stabil, terutama di kawasan elit seperti Minato, Shibuya, dan Chiyoda.

  5. Imbal Hasil Menarik dibandingkan Kota Global Lain
    Meskipun harga properti naik, imbalan sewa (rental yield) di Tokyo masih relatif kompetitif, terutama jika dibandingkan dengan kota seperti Hong Kong atau Singapura. Investor bisa mendapatkan hasil sewa yang stabil, ditambah potensi kenaikan nilai properti.

  6. Infrastruktur Kelas Dunia
    Tokyo memiliki transportasi publik terbaik di dunia, infrastruktur digital yang maju, dan menjadi pusat teknologi serta keuangan di Asia. Semua ini meningkatkan daya tarik kota ini bagi ekspatriat dan perusahaan multinasional—yang berarti permintaan sewa tetap kuat.

 

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber:

https://www.knightfrank.com/research/article/2024-11-18-exploring-tokyos-real-estate-phenomenon-a-magnet-for-investors-worldwide

返回博客
©INFRAMAP - KNIGHTFRANK 2025