Sekilas tentang Proyek Tanggul Laut di Indonesia, dari Giant Sea Wall sampai NCICD

星期四, 23 十月 2025

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pentingnya proyek Giant Sea Wall sebagai upaya perlindungan bagi masyarakat pesisir. Ia menyebutkan bahwa proyek ini bertujuan untuk melindungi sekitar lima puluh juta penduduk dari ancaman kenaikan permukaan air laut sekitar 5 cm setiap tahunnya akibat perubahan iklim. Tanggul laut ini diperkirakan perlu berdiri di pantai utara Jawa dengan area sepanjang 535 km.

Giant Sea Wall menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional, menyerap dana hingga mencapai US$ 80 miliar atau sekitar Rp 1.280 triliun dengan penyelesaian proyek dalam kurun waktu 20 tahun. Kucuran dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membendung air laut dari Cilegon, Banten sampai Gresik, Jawa Timur. 

Presiden Prabowo menegaskan lokasi Giant Sea Wall sesuai dengan upaya perlindungan industri Jawa yang tumbuh di pesisir Utara. Tidak hanya itu, proyek Giant Sea Wall juga berfungsi untuk mempertahankan lahan pertanian utara Jawa yang terancam hilang oleh banjir rob

Di lain tempat, Pemerintah Provinsi Jakarta tengah menggarap National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). NCICD merupakan proyek Pemprov Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air dan bekerja sama dengan kementerian terkait serta kolaborasi dengan Pemerintah Korea melalui KOICA dan Pemerintah Belanda melalui mitranya Moerdijk & MIE. NCICD bertujuan untuk melindungi Jakarta dari banjir rob yang mengancam kehidupan masyarakat pesisir.

Proyek terbesar dari NCICD ditandai dengan pembangunan tanggul laut yang telah berlangsung sejak kick off pertama kali pada Januari 2017. Selain tanggul laut yang akan terintegrasi dengan Giant Sea Wall, NCICD juga memiliki proyek konservasi air lainnya seperti rehabilitasi dan pengembangan infrastruktur drainase, pengelolaan air tanah, dan penghijauan kota

Dinding besar ini nantinya akan menampung aliran dari 13 sungai Jakarta, yang berfungsi sebagai pompa raksasa dan membentuk laguna besar. Tanggul laut besar dan ikonik ini akan dibangun dalam bentuk garuda, burung mitologis besar yang merupakan simbol nasional Indonesia. 

Dinas Sumber Daya Air (DSDA) DKI Jakarta membangun fase A tanggul pantai dan muara sungai sepanjang 8,2 km pada tahun 2023. Pembangunan ini akan dilanjutkan dengan mekanisme satu tahun pada tahun 2024, dengan panjang total 0,5 km di wilayah Muara Angke (Segmen Pantai Timur) dan Pantai Mutiara. Hingga saat ini, sekitar 8,5 kilometer dari total 21 kilometer tanggul yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta telah selesai dibangun. 

Pada dasarnya pembangunan tanggul tidak hanya terkait penanggulangan banjir, tetapi juga terkait pengelolaan sumberdaya air, dan keberlanjutan penghidupan dan kehidupan masyarakat di sekitar wilayah pesisir. 

 

Penulis: Dita Aulia Oktaviani

Sumber: 

https://finance.detik.com/

https://dsda.jakarta.go.id/

https://sda.pu.go.id/

https://www.kompas.com/

返回博客
©INFRAMAP - KNIGHTFRANK 2025