Urbanisasi adalah proses perubahan pola hidup dari ekonomi pedesaan berbasis pertanian menuju ekonomi industri modern. Proses urbanisasi di suatu kota dapat ditelaah dengan menggunakan kajian urban geographer’s, yakni mengidentifikasi adanya pembangunan wilayah yang menyebabkan terbentuk dan tersebarnya suatu pembangunan.
Setiap kota di Indonesia mengalami urbanisasi dengan laju yang berbeda dan dipengaruhi berbagai faktor, seperti pembangunan ekonomi, sejarah, teknologi, dan politik. Kota-kota di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, banyak dipengaruhi oleh migrasi dan perkembangan budaya sejak zaman kuno yang membentuk pola urbanisasi saat ini.
Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang mengalami proses urbanisasi. Bandung memiliki status administrasi kota karena sejarah perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi di wilayah ini.
Kota Bandung awalnya adalah bagian dari Kabupaten Bandung yang dibentuk pada abad ke-17. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels memerintahkan pemindahan ibu kota kabupaten untuk memperlancar pembangunan jalan raya. Kota Bandung kemudian diresmikan sebagai ibu kota Kabupaten Bandung pada 25 September 1810.
Sejarah panjang Kota Bandung dalam pemerintahan kolonial dan pembangunan infrastrukturnya mendorong pertumbuhan kota menjadi salah satu pusat utama di Jawa Barat.
Pada abad ke-18, Bandung menjadi tempat pembuangan pegawai Belanda yang kemudian membuka lahan untuk industri penggergajian dan perkebunan kopi. Pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan pada awal abad ke-19 mempercepat pertumbuhan Bandung.
Pada tahun 1820, dibangun sekolah-sekolah untuk orang Belanda sehingga menjadikan Bandung sebagai pusat pendidikan. Bandung juga berkembang sebagai pusat perdagangan, hiburan, dan jasa pada awal abad ke-20 dengan Jalan Braga menjadi area bisnis utama.
Setelah peristiwa Bandung Lautan Api pada tahun 1946, Kota Bandung mengalami transformasi besar dalam pembangunan. Reformasi dan kebijakan otonomi daerah pada 1998 juga memberikan Bandung kendali lebih besar atas perencanaannya, memungkinkan pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan.
Saat ini, Bandung adalah kota metropolitan terbesar di Jawa Barat dan terbesar ketiga di Indonesia. Dengan luas 16.729,65 hektar dan penduduk sekitar 2,4 juta jiwa pada tahun 2020. Kota Bandung terus tumbuh sebagai pusat ekonomi dan industri.
Pemerintah menetapkan Bandung sebagai Pusat Kegiatan Nasional dalam Kawasan Metropolitan Bandung yang mencakup berbagai kota di sekitarnya berdasarkan PP Nomor 47 Tahun 1997 tentang RTRWN. Bandung berkembang dari kota kecil menjadi pusat metropolitan dengan pembangunan industri, perdagangan, dan perkantoran yang pesat.
Urbanisasi di Kota Bandung merupakan hasil dari faktor sejarah, kebijakan pemerintah, dan dinamika sosial-ekonomi yang berkelanjutan. Bandung tumbuh dari pusat pemerintahan kolonial menjadi kota metropolitan yang memengaruhi perkembangan wilayah di sekitarnya.
Penulis: Ratih Putri Salsabila
Sumber:
https://kfmap.asia/blog/kemajuan-ekonomi-dan-tantangan-industri-tekstil-di-kabupaten-bandung/3682
https://kfmap.asia/blog/kenaikan-harga-rumah-di-bandung-barat-pasca-kehadiran-whoosh/3668
https://bandungkota.bps.go.id
https://tirto.id
Jones, Emeritus P. G. & Wahyu M. (2015). Urbanization in Indonesia. Jakarta: UNFPA
Mulyana, D. (2021). Kajian Perkembangan Kota Bandung Melalui Aspek Elemen-Elemen Kota. Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil 7(1), 16 - 20.
Rusnandar, N. (2010). Sejarah Kota Bandung dari "Bergdessa" (Desa Udik) Menjadi Bandung "Heuring Ku Tangtung" (Metropolitan). Jurnal Patanjala 2(2), 273 - 293.