Membangun Masa Depan Berkelanjutan: Peran Green Building dalam Sektor Properti
星期五, 14 三月 2025

Fenomena perubahan iklim masih menjadi topik pembicaraan hangat, terutama di Indonesia. Pertanyaan-pertanyaan terus bermunculan mengenai ‘bagaimana cara menghadapi fenomena perubahan iklim?’. Inovasi demi inovasi telah dilakukan untuk menjaga kelestarian alam, salah satunya adalah membangun gedung dengan konsep ramah lingkungan, atau dikenal sebagai green building.

Pemerintah Indonesia, telah membuat regulasi yang mendukung konsep pembangunan berkelanjutan hijau di Indonesia, yaitu Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Bangunan Hijau.

Konsep green building sudah menjadi topik pembicaraan sejak fenomena pemanasan global mulai dirasakan. Hal ini karena bangunan dapat menghasilkan lebih dari 30% emisi global karbon dioksida setiap harinya, maka penerapan green building menjadi salah satu solusinya.

Meski demikian, untuk membangun green building terdapat beberapa prinsip desain yang perlu diketahui sebagai berikut,

  1. Perencanaan lokasi green building berkelanjutan perlu melibatkan analisis topografi, iklim, vegetasi lingkungan, serta perencanaan design bangunan yang sesuai dengan penempatan gedung.
  2. Pembuatan green building perlu memperhatikan efisiensi penggunaan air, seperti melibatkan pengelolaan air berkelanjutan, daur ulang air abu-abu (greywater), dan pengumpulan air hujan.
  3. Efisiensi energi dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya serta pemanfaatan perangkat hemat energi, desain ventilasi, dan sistem suhu udara yang efisien.

Penerapan bangunan ramah lingkungan yang diperkuat dengan perhatian terhadap unsur sosial, maka diharapkan green building mampu menciptakan wellbeing, peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan bagi masyarakat disekitarnya. 

Meskipun green building memberikan banyak manfaat positif, penerapan green building juga memiliki beberapa tantangan dalam proses penerapannya, seperti biaya pengembangan yang tinggi, keterbatasan teknologi, kesulitan dalam pengadaan material, serta keterbatasan pemahaman dan keterampilan. 

Ke depannya, pembangunan berkelanjutan berbasis ramah lingkungan diprediksi akan terus berkembang dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, karena hal ini telah menjadi kebutuhan untuk memperpanjang usia lingkungan hidup.

 

Penulis: Davin Nathanael Ruslim

Sumber:

https://kfmap.asia/blog/potensi-and-tantangan-pengembangan-properti-berbasis-esg/3846 

https://kfmap.asia/blog/timbang-timbang-implementasi-esg-pada-aset-properti/3814 

https://environment-indonesia.com/

返回博客
©INFRAMAP - KNIGHTFRANK 2025