Rencana perpanjangan jalur kereta cepat dari Bandung ke Surabaya menjadi salah satu topik hangat dalam diskusi infrastruktur nasional. Jika proyek ini terealisasi, masyarakat dapat menikmati perjalanan dari Bandung ke Surabaya hanya dalam waktu sekitar 3 jam, jauh lebih cepat dibandingkan moda transportasi darat lainnya. Namun, di balik rencana besar ini, terdapat berbagai potensi ekonomi ke depannya, namun tantangan dalam proses implementasi juga harus dihadapi.
Hingga Maret 2025, proyek perpanjangan kereta cepat Whoosh dari Bandung ke Surabaya masih dalam tahap pra-studi kelayakan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bersama pemerintah tengah melakukan kajian lebih lanjut untuk menentukan jalur terbaik serta skema investasi yang tepat.
Salah satu pertimbangan utama dalam proyek ini adalah biaya investasi yang besar. Estimasi menunjukkan bahwa biaya pembangunan kereta cepat per kilometer dapat mencapai Rp 776 miliar. Dengan jarak Bandung–Surabaya sekitar 730 km, total investasi yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp 566,48 triliun.
Berdasarkan hasil kajian PT KCIC, terdapat tiga alternatif jalur perpanjangan yang telah disiapkan dengan rute lanjutan dari Tegalluar, Bandung, hingga ke Surabaya:
Jika proyek ini terwujud, masyarakat dan pelaku usaha akan memperoleh berbagai manfaat, salah satunya seperti kereta cepat dapat meningkatkan efisiensi perjalanan bagi pekerja, pebisnis maupun wisatawan. Selain itu, keberadaan kereta cepat juga berpotensi mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, yang pada akhirnya dapat menekan tingkat kemacetan dan emisi karbon.
Seperti yang terjadi pada proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB), harga properti di sekitar jalur yang dilalui berpotensi mengalami kenaikan. Pengembang properti dan investor akan melihat peluang besar di kota-kota yang memiliki stasiun kereta cepat.
Sebagai contoh, setelah beroperasinya KCJB, terjadi kenaikan harga jual rumah hingga 10% di Bandung Barat, terutama di kawasan yang berdekatan dengan jalur kereta cepat. Hal ini menunjukkan bahwa proyek serupa di jalur Bandung–Surabaya juga dapat memberikan dampak positif bagi sektor properti.
Meskipun proyek ini menawarkan banyak manfaat, tantangan besar tetap ada, terutama biaya investasi yang tinggi dan pembebasan lahan yang berpotensi memicu konflik. Oleh karena itu, keberhasilan perpanjangan jalur KCJB ke Surabaya bergantung pada perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat dari pemerintah.
Penulis : Alivia Putri Winata
Sumber :
https://kfmap.asia/blog/kenaikan-harga-rumah-di-bandung-barat-pasca-kehadiran-whoosh/3668
https://travel.kompas.com/
https://money.kompas.com/
https://ekonomi.bisnis.com/