Jejak Transportasi Umum di Jakarta: Dari Trem Kuda ke MRT Modern

星期五, 5 九月 2025

Perkembangan transportasi umum di Jakarta mencerminkan perjalanan panjang kota ini dalam merespons dinamika mobilitas warganya. Sejak masa trem kuda di era kolonial, hingga hadirnya MRT dan LRT saat ini, setiap fasenya menghadirkan inovasi menuju jaringan transportasi yang lebih terintegrasi, efisien, serta ramah lingkungan.

Transportasi umum Jakarta meninggalkan jejak penting dalam membentuk kehidupan kota, dan merefleksikan peran transportasi umum dalam kehidupan warga. Menarik untuk menelusuri bagaimana perkembangannya dari masa ke masa,

  1. Trem dan Kereta (Abad ke-19 - Awal Abad ke-20)
    Perjalanan transportasi umum Jakarta bermula dari trem kuda pada tahun 1986, yang dioperasikan oleh Bataviasche Tramweg Maatschappij (BTM). Seiring meningkatnya kebutuhan, moda ini berkembang menjadi trem uap di tahun 1881, dijalankan oleh Nederlandsch-Indische Tramweg Maatschappij (NITM) dengan jalur yang lebih luas. Inovasi terus berlanjut, dengan hadirnya trem listrik pada 10 April 1899 oleh Batavia Elektrische Tramweg Maatschappij (BETM). 

  2. Periode Pascakolonial (1940 - 1950an)
    Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan sistem trem dilanjutkan oleh Perusahaan Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). Kondisi lalu lintas pun semakin padat sehingga muncul moda angkutan baru, dan operasional trem dihentikan pada tahun 1959. Penutupan ini membuka babak baru transportasi umum di ibu kota.

  3. Transportasi Kecil dan Mandiri (1930an - 1980an)
    Periode berikutnya ditandai oleh dominasi transportasi kecil dan lebih fleksibel. Becak mulai populer sejak tahun 1930an, lalu digantikan bemo dan bajaj pada 1960 - 1970an. Di sisi lain, bus juga mulai berkembang dalam berbagai bentuk, seperti hadirnya bus tingkat di 1980an, metromini sejak tahun 1962, dan mikrolet yang mulai marak pada tahun 1980an sebagai moda murah dan terjangkau.

  4. Bus dan Moda Angkutan Massal (1960an - Awal 2000an)
    Pada tahun 1960, Jakarta menerima bantuan bus Leyland Comet dari Australia. Tak lama kemudian, di tahun 1972 muncul layanan taksi dengan argometer, bernama Blue Bird sebagai salah satu pionir, yang menghadirkan standar baru dalam kenyamanan angkutan umum kota.

  5. Era Transportasi Modern (2000an - Sekarang)
    Memasuki abad ke-21, Jakarta memasuki era transportasi modern dengan sistem berbasis mass rapid transit. Transjakarta diluncurkan pada 2004 sebagai BRT pertama di Asia Tenggara, disusul modernisasi besar KRL pada 2008 - 2011. Selanjutnya muncul terobosan berupa ojek dan taksi online yang mulai populer sejak 2014 - 2015, menandai era digitalisasi transportasi di Jakarta.

Transportasi umum modern terus berkembang, dengan hadirnya MRT fase pertama (Lebak Bulus - Bundaran HI) pada 24 Maret 2019, serta disusul pengoperasian LRT Jabodebek pada 28 Agustus 2023. Untuk mendukung integrasi, Pemerintah DKI Jakarta meluncurkan sistem pembayaran terpadu Jak Lingko sejak Desember 2017, sehingga masyarakat dapat menggunakan satu kartu untuk berbagai moda transportasi.

MRT Jakarta mencatat bahwa sepanjang Mei 2025 telah melayani sekitar 3,6 juta penumpang. Kondisi ini menunjukkan peran transportasi umum yang menjadi tulang punggung kehidupan urban di Jakarta. 

Perkembangan transportasi umum juga berdampak langsung pada sektor properti, karena keberadaan stasiun KRL, MRT, atau LRT pada suatu kawasan seringkali meningkatkan nilai properti yang berada di sekitarnya.

 

Penulis: Ratih Putri Salsabila

Sumber: 

https://finance.detik.com/

https://www.detik.com/

https://jakartamrt.co.id/

https://dephub.go.id/

https://www.beritatrans.com/

返回博客
©INFRAMAP - KNIGHTFRANK 2025