Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur melalui proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan bagian dari visi Indonesia tahun 2045. IKN diproyeksikan akan mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-Sentris dan mempercepat transformasi ekonomi negara. Pelaksanaan pembangunan IKN dilaksanakan sesuai Undang-Undang Nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara dan UU Nomor 21 tahun 2023.
Saat ini, Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menunjukan kemajuan signifikan. Progres terbarunya pada 12 Februari 2025 menunjukan pembangunan IKN tahap 1 telah mencapai 98,2%. Pendanaan proyek berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta didukung pelaksanaannya oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pembangunan IKN terbagi ke dalam 3 batch, saat ini ketiga batch sudah menunjukan kemajuan dalam pembangunan. Batch 1 telah mencapai 98,2%, batch 2 mencapai 84,6%, dan batch 3 mencapai 36,1%.
Sejumlah bangunan pemerintahan dan beberapa fasilitas telah rampung 100% antara lain Istana Negara, Istana Garuda, Kantor Sekretariat Presiden (Setpres), Kantor Kementrian Serikat Negara (Kemensetneg), dan Bandara Ibu Kota Negara.
Di samping itu, beberapa bangunan lainnya masih dalam tahap konstruksi, seperti Istana Wakil Presiden, Hunian Sipil Negara, tempat peribadatan, hotel, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas pendukung lainnya. Selain itu, terdapat beberapa pembangunan infrastruktur Jalan Tol untuk memperkuat konektivitas antar wilayah, yaitu IKN Seksi 3A, 3B, dan 5A yang menyambungkan Balikpapan-IKN dengan total panjang 56,8 kilometer, hingga Mei 2025 progres pembangunan Jalan Tol telah mencapai 62%.
Meski mengalami progres positif, Pembangunan IKN sempat mengalami hambatan pada awal tahun 2025 akibat kebijakan efisiensi anggaran yang ditetapkan pemerintah dan berdampak pada pemblokiran anggaran proyek strategis, termasuk IKN.
Beberapa waktu terakhir berbagai media menyebutkan bahwa investor mulai kembali memasuki IKN untuk melanjutkan rencana pembangunan. Hal ini menjadi sinyal positif bagi sektor properti, terutama di Kalimantan Timur. Selain itu, minat masyarakat terhadap lahan dan hunian di sekitar IKN terus tumbuh.
Dari data yang dilansir oleh plaftform jual beli properti mencatat bahwa selama periode Januari-April 2024, permintaan rumah tapak paling tinggi di Balikpapan mencapai 69,1% dan Samarinda 48,1%.
Secara keseluruhan, pembangunan IKN masih berada pada jalur yang stabil. Pemerintah menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan proyek ini secara bertahap hingga tahun 2045.
Nama: Davin Nathanael Ruslim
Sumber:
https://www.detik.com/
https://www.tempo.co/
https://finance.detik.com/
https://ikn.kompas.com/
https://ikn.go.id/