Daya Beli Melemah, Ditandai dengan Pembelian Rumah via KPR Turun di Awal 2025
星期五, 9 五月 2025

Pada awal tahun 2025, sektor properti Indonesia mengalami penurunan dalam pembelian rumah melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Menurut data dari Bank Indonesia, terjadi penurunan sebesar 1,86% dalam pembelian rumah melalui KPR dibandingkan dengan periode sebelumnya. Meskipun demikian, KPR tetap menjadi pilihan utama masyarakat dalam membeli rumah, dengan pangsa pasar mencapai 72,54% pada triwulan IV 2024.

Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia sebesar 25 basis poin menjadi 6,25% pada kuartal II-2024. Kenaikan ini membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk mengajukan KPR, terutama untuk rumah dengan harga menengah ke atas.

Selain itu, daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), mengalami tekanan akibat lonjakan harga kebutuhan pokok. Hal ini membuat mereka menunda rencana pembelian rumah, termasuk melalui skema KPR.

Meskipun terjadi penurunan, permintaan terhadap rumah subsidi tetap tinggi. PT Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat bahwa hingga September 2024, KPR subsidi menyumbang porsi terbesar terhadap portofolio kredit mereka, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 172,7 triliun, meningkat 9,5% dibandingkan periode sebelumnya.

Namun, tantangan tidak hanya datang dari sisi konsumen. Pengembang properti, terutama dari kelas menengah, juga menghadapi tekanan akibat keterbatasan akses pendanaan dan menurunnya daya beli masyarakat. Banyak pengembang memilih untuk menunda investasi baru sambil menunggu kebijakan ekonomi yang lebih mendukung dari pemerintah.

Dalam menghadapi situasi ini, pemerintah dan pelaku industri properti diharapkan dapat menawarkan solusi untuk dapat mendorong daya beli masyarakat dan mempermudah akses terhadap pembiayaan perumahan. Langkah-langkah seperti penyesuaian suku bunga dan pemberian insentif bagi pembeli rumah pertama dapat menjadi bagian dari strategi untuk mendorong pertumbuhan sektor properti di Indonesia.

Dengan demikian, meskipun terjadi penurunan dalam pembelian rumah melalui KPR di awal 2025, upaya bersama dari berbagai pihak diharapkan dapat mengatasi tantangan ini dan menjaga stabilitas sektor properti nasional.

 

Penulis : Muhamad Ashari

Sumber :

https://www.kompas.com/

https://www.idntimes.com/

https://www.koranproperti.com/

返回博客
©INFRAMAP - KNIGHTFRANK 2025