Dampak Pelemahan Rupiah di Sektor Properti Indonesia pada Mei 2025

星期五, 16 五月 2025

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah ke level Rp16.660 per dolar AS di pasar Non-Deliverable Forward (NDF), per tanggal 13 Mei 2025. Penurunan ini tercatat sebesar 0,34% dibandingkan hari sebelumnya.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini terjadi di tengah kesepakatan antara AS dan China dalam menurunkan tarif impor selama 90 hari. Sebelumnya AS telah mengumumkan bahwa akan memangkas tarif yang dikenakan pada impor China menjadi 30% dari 145%. Sementara itu, China juga mengatakan jika bea masuk pada impor AS akan dipangkas menjadi 10% dari 125%.

Namun, kesepakatan antara AS dengan negara lainnya masih relatif tetap. Salah satunya adalah penetapan tarif 10% pada barang impor dari Inggris ke AS yang tetap berlaku, sedangkan Inggris justru menurunkan tarif impornya kepada AS dari 5,1% menjadi 1,8%. Kondisi ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi nilai rupiah saat ini.

Melihat kondisi rupiah yang kembali melemah, apa saja dampaknya terhadap sektor properti di Indonesia, khususnya pada bulan Mei 2025?

Dampak pertama adalah pelemahan rupiah yang berpotensi meningkatkan biaya impor bahan bangunan, seperti baja, semen, dan peralatan mekanikal-elektrikal. Kenaikan bahan bangunan dapat menyebabkan harga properti yang juga meningkat, terutama pada segmen kelas menengah ke atas yang cenderung lebih banyak menggunakan material impor.

Selain itu, ketidakpastian nilai tukar dapat membuat investor dan konsumen menunda keputusan investasi atau pembelian properti, karena menunggu stabilitas ekonomi yang lebih baik. 

Walaupun nilai tukar rupiah saat ini masih melemah, tetapi berdasarkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang didapatkan dari Survei Konsumen Bank Indonesia bulan April 2025, menunjukkan nilai di level optimis sebesar 121,7 yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 121,1.

Pelemahan rupiah yang terjadi pada bulan Mei 2025 menjadi tantangan tersendiri bagi sektor properti di Indonesia. Hal ini penting untuk diantisipasi Pemerintah, karena kebijakan pemerintah akan memainkan peran penting dalam menjaga pertumbuhan sektor properti. 

 

Penulis: Ratih Putri Salsabila

Sumber:

https://kfmap.asia/blog/apakah-fluktuasi-nilai-rupiah-bisa-mempengaruhi-sektor-properti/3300

https://kfmap.asia/blog/rupiah-melemah-apakah-menjadi-pertanda-untuk-menunda-investasi-properti/3933

https://kfmap.asia/blog/dampak-kebijakan-tarif-trump-terhadap-pasar-properti-indonesia/3931 

https://market.bisnis.com/

https://www.cnbcindonesia.com/

返回博客
©INFRAMAP - KNIGHTFRANK 2025