BI Rate kembali turun untuk keempat kalinya di tahun ini, hingga mencapai 5%. Hal ini menjadi kabar baik bagi sektor properti, yang diharapkan dapat memberikan implikasi positif terhadap transaksi dan pertumbuhan properti.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa kebijakan penurunan BI Rate sejalan dengan perkiraan inflasi yang rendah pada tahun 2025 sampai 2026, stabilitas kurs rupiah, serta sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan kapasitas perekonomian. Selain itu, penurunan juga terjadi pada suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,75%.
“Penurunan BI Rate berdampak positif terhadap properti dengan meningkatkan permintaan, karena suku bunga lebih rendah dan KPR lebih terjangkau, kredit lebih lancar, mempercepat proyek infrastruktur. Infrastruktur diuntungkan karena pembiayaan lebih mudah,” ujar Frank Tumewa, General Manager Agency Knight Frank Indonesia dalam press conference Jakarta Property Highlight Residential and Office H1 2025, Kamis (21/8/2025).
Beberapa saat setelah penurunan suku bunga BI, saham properti ikut melonjak. Dikutip dari berbagai sumber, penguatan ini didorong oleh ekspektasi akan naiknya penjualan seiring dengan penurunan suku bunga. Beberapa produk saham berhasil menjajaki top gainers, selang beberapa saat setelah pengumuman turunnya BI Rate.
Namun, angin segar ini belum bisa dirasakan secara maksimal oleh semua kalangan, sebab geliat ekonomi yang masih belum stabil menyempitkan peluang pasar di sebagian segmen.
Syarifah Syaukat, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia menjabarkan, meski di tengah kondisi lesunya geliat ekonomi, segmen pasar menengah dan menengah atas masih dianggap mampu menangkap kesempatan ini. Ditambah adanya perpanjangan PPN DTP 100% juga turut memperbesar peluang gerak bagi kedua segmen pasar tersebut.
Diharapkan dengan momentum turunnya BI Rate ini, dapat mendongkrak ekonomi dan sektor properti untuk terus bergerak di tengah ketidakpastian ekonomi. Konsumen bisa memanfaatkan kombinasi penurunan suku bunga BI dan PPN DTP 100% sebagai waktu untuk memenuhi kebutuhan akan hunian yang diimpikan.
Penulis: Dita Aulia Oktaviani
Sumber:
https://www.bi.go.id/
https://www.bisnis.com/